Jumat, 12 Juli 2013

PSIKOLOGI PADA MASA KEHAMILAN

Posted by Slamet Affandi Posted on 08.31 with No comments
MAKALAH MATERNITAS
PSIKOLOGI PADA MASA KEHAMILAN



1        Perubahan dan  Adaptasi  Psikologis pada Kehamilan Trimester I
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan  trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai seorang ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas. Trimester pertama ini sering dirujuk pada masa penentuan. Penentuan membuat  fakta  wanita  bahwa  ia hamil. Trimester pertama juga yang sering menjadi masa kekhawatiran dari penantian. (Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc, 2004)
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan ketika seorang wanita sedang belajar untuk mencapai peran barunya, yaitu peran sebagai seorang ibu. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan saksama. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan akan menjadi rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau mungkin juga tidak. Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida atau kecemasan yang berhubungan dengan pengalamanyang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpinya benr-benar seperti sesuatu yang nyata, dan hal ini sangat mengganggu. Mimpinya sering kali tentang bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila mimpinya tidak menyenangkan.
Ada dua tipe stress, yaitu yang negatif dan positif. Kedua stress ini dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Stres intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sesempurna mungkin tujuan hidupnya, baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya secara professional. Stres ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti rasa sakit, kehilangan, kesendirian, dan masa reproduksi.
Menurut (Burnard.2003) stres selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan tiga aspek utama yaitu sebagai berikut :
1)      Stres di dalam individu.
2)      Stres yang disebabkan oleh pihak lain.
3)      Stres yang disebabkan oleh penyesuaian terhadap tekanan sosial.
 Stres dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilan.

1        Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Kehamilan Trimester II

Perubahan psikologis pada trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu sebagai berikut :
2.1 Fase Prequickening
Selama akhir trimester  pertama dan masa prequickening  pada trimester kedua,  ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalamnya  dengan orang tuanya (ibunya) yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisis dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai yang telah diberikan ibunya dengan rasa hormat, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya.
Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya. Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerimaan kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih sayang kepada anak yang akan dilahirkannya. Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.

2.2 Fase Postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan focus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bias menyebabkan kesedihan bagi ibu karena telah meninggalkan peran lamanya sebagai masa kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan ibu yang menjadi wanita karier. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara ketika proses persalinan. Pergerakan bayi yang dirasakan  dapat membantu ibu dalam membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu difikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal atau matrilineal).
(Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc, 2004)
1        Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Kehamilan Trimester III

Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala persalinan. Ibu sering kali merasa khawatir atau takut jika seandainya bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan.
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester  ketiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan peran sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi.
Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi. Orang tua dan keluarga mulai mengira-ngira bagaimana rupa anaknya (wajahnya akan menyerupai siapa) dan apa jenis kelaminnya (apakah laki0laki atau perempuan). Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan sudah dipilih. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan perubahan peran menjadi orang tua.
(Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc, 2004)
MASALAH-MASALAH KEHAMILAN

Bagi seorang wanita, mengandung selama 9 bulan memang melelahkan. Dan bukan itu saja, selama kehamilan, tubuh anda mengalami perubahan besar yang bisa membuat anda seringkali merasa tidak nyaman. Dan sejumlah ketidaknyaman ini bisa benar-benar membuat anda lelah. Tambahan, jika anda sudah banyak sekali mengemban tugas dan tanggung jawab lain, rasa tidak nyaman bila selama kehamilan akan mengganggu anda. Selain mual di pagi hari hal-hal berikut ini adalah 10 permasalahan kesehatan yang umum terjadi dalam masa kehamilan, ditambah tip yang berguna untuk mengatasinya.
1    Sering Buang Air Besar
Ini terjadi di tiga bulan pertama dan tiga bulan terakhir kehamilan. Bayi yang berkembang memberikan tekanan yang sedikit demi sedikit meremas kandung kemih anda. Ginjal anda juga bekerja lebih keras di saat ini untuk membuang limbah keluar. Perubahan-perubahan ini bisa membuat kebelet kencing meskipun mungkin saja anda baru mengosongkan kandung kemih anda. Sejumlah perempuan hamil bahkan merasakan kencing yang tiba-tiba datang saat mereka tertawa, bersin atau batuk. Kedua hal ini normal dan bersifat sementara waktu saja karena dinding otot pelvic (panggul) anda tengah bersantai untuk bersiap-siap menuju kelahiran.
Anda bisa menghindari kondisi-kondisi ini meluas atau dipermalukan olehnya dengan:
1.1  Hindari minuman-minuman berkafein seperti kopi, teh dan soda. Semua ini adalah pil kencing atau perangsang yang memicu buang air kecil.
1.2  Condongkan ke depan setiap kali anda kencing. Ini membantu mengosongkan kandung kemih anda secara keseluruhan.
1.3  Gunakan alas wanita (pampers) terutama saat anda keluar rumah. Ini dapat membantu menyerap kebocoran-kebocoran kecil yang datang tiba-tiba sehingga anda tidak perlu berlar ke toilet yang bisa memalukan.
1.4  Lakukan latihan kegel salah satu jenis latihan kebugaran anda setiap hari. Ini adalah sebuah latihan panggul di lantai yang namanya diambil dari dokter yang menemukannya. Latihan-latihan ini dilakukan dengan cara mengetatkan dan mengedurkan otot yang anda gunakan untuk mengontrol sirkulasi kencing. Keindahan dari latihan kegel adalah bahwa anda bisa melakukannya kapanpun dan dimanapun tanpa orang lain menyadari bahwa anda tengah melakukannya.
2        Rasa Panas dalam Perut dan Kesulitan Mencerna
Selama kehamilan, hormon-hormon menyebabkan katup di jalan masuk perut menjadi bersantai. Ini bisa menyebabkan asam lambung merembes menembus saluran kerongkongan dengan lebih mudah, menghasilkan rasa panas dalam perut. Rasa panas dalam perut biasanya menjadi lebih parah di tiga bulan kedua dan ketiga, bahkan menjadi lebih tidak nyaman saat anda berbaring. Info tambahan, hormon-hormon kehamilan juga memperlambat otot-otot yang membantu anda mencerna makanan. Ini bisa mengakibatkan kesulitan mencerna, kembung dan gas dalam perut.
Anda dapat mencegah atau mengurangi gejala-gejala ini dengan:
2.1  Memakan makanan dengan porsi lebih kecil, contohnya 5 atau 6 kali makan sehari ketimbang 3 porsi yang besar-besar.
2.2  Tidak minum terlalu banyak air selama makan.
2.3  Kenakan baju-baju longgar. Baju-baju ketat dapat meningkatkan tekanan di sekitar perut. Menghindari makanan yang memicu terjadinya rasa panas dalam perut seperti yang pedas-pedas dan berminyak.
2.4  Hindari makanan yang membuat katup beristirahat lebih lama, seperti coklat, dan minuman-minuman berkafein.
2.5  Tidak menekuk badan atau berbaring setelah makan. Coba untuk duduk tegak, lakukan beberapa pekerjaan rumah yang ringan atau berjalan-jalan sampai anda yakin makanan anda telah tercerna.
2.6  Tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur anda.
2.7  Sangga kepala anda dengan bantal saat tidur.
2.8  Jika rasa panas di perut berkelanjutan, konsultasikan dengan dokter segera. Hindari mengonsumsi anti asam tanpa konsultasi dengan dokter, dikhawatirkan itu tidak aman untuk janin.
3        Hemoroid (Wasir) dan Sembelit (Konstipasi)
Rahim yang berkembang menyebabkan tekanan pada urat darah halus (pembuluh darah halus) di bagian bawah tubuh. Ini bisa menggiring pada wasir pembuluh mekar (urat darah yang membesar) atau pembengkakan pembuluh darah di area dubur. Wasir bisa sangat menyakitkan dan kadang menonjol keluar dari anus. Wasir juga bisa pecah dan berdarah. Masih ada lagi, hormon-hormon kehamilan dan tekanan dari rahim pada isi perut anda bisa mengakibatkan sembelit. Mengkonsumsi suplemen zat besi di saat sembelit juga bisa memperburuk kondisi jadi sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter anda. Sejumlah perubahan gaya hidup sederhana bisa membantu anda mencegah beberapa ketidaknyamanan ini :
3.1  Banyak minum cairan akan membantu menenangkan pergerakan isi perut. Jika memungkinkan, minum segelas jus prem setiap hari.
3.2  Makan makanan yang kaya serat, seperti roti gandum dan sereal dari beras akan membuat pergerakan isi perut lebih teratur.
3.3  Latihan olah tubuh sedikitnya tiga kali seminggu membuat tubuh dan sistem pencernaan anda tetap dalam kondisi bagus.
3.4  Jangan pernah menunda ke toilet. Menahan kebelet akan membuat anda makin sulit untuk buang air besar.
4        Sakit punggung
Studi menunjukkan bahwa sedikitnya setengah dari semua perempuan hamil mengalami sakit punggung selama kehamilan di satu kesempatan atau lain waktu. Rasa sakit biasanya terasa di punggung bawah, ketika anda berdiri, duduk atau tidur. Sakit punggung selama kehamilan disebabkan baik karena harus membawa atau mengangkat beban yang lebih berat kemana-mana, begitu pula perubahan pada postur yang mengubah pusat gravitasi anda ke depan, memberikan tekanan yang lebih besar pada punggung anda. Sakit punggung selama kehamilan juga disebabkan oleh melemahnya otot-otot yang menunjang tulang belakang anda. Anda dapat mengurangi rasa sakit dengan:
4.1  Melatih postur yang baik. Kedepankan pinggul anda dan punggung lurus.
4.2  Hindari mengangkat yang berat-berat, dan tekuk lutut anda jika harus mengambil sesuatu dari lantai.
4.3                 Duduk dengan punggung lurus dan ditopang dengan baik.
4.4  Gunakan matras yang kokoh saat anda tidur.
4.5  Lakukan latihan lembut yang dapat membantu meregangkan dan menguatkan otot punggung anda.
4.6  Kenakan celana hamil dengan pinggiran elastis lebar yang ada di bawah lekukan perut anda untuk mendapat dukungan yang lebih baik.
4.7  Jika rasa sakitnya sangat hebat, konsultasikan dengan dokter segera karena bisa jadi itu gejala infeksi atau kondisi medis lainnya. Jika ingin meminum penghilang rasa sakit, konsultasikan pada dokter anda sebelumnya untuk keamanan.
5        Sesak Nafas atau Terengah-engah
Nafas yang pendek selama kehamilan memiliki dua kunci penyebab. Di awal kehamilan, tingkat hormon progesteron yang lebih tinggi akan menghabiskan kapasitas paru-paru anda, membuat anda bernafas lebih sering supaya dapat menyalurkan sejumlah besar oksigen untuk bayi anda. Bukan berarti benar-benar kehabisan nafas, tapi rasanya seperti itu. Saat kehamilan anda mengalami kemajuan, rahim yang berkembang mendorong organ-organ lain dan kemudian semakin menekan sekat rongga badan (diafragma) antara dada dan perut, membuat paru-paru anda lebih berat untuk mengembang secara penuh ketika anda bernafas.
Melakukan hal berikut bisa membantu anda bernafas lebih mudah :
5.1  Duduk tegak/ lurus akan memberi paru-paru lebih banyak ruang untuk mengembang.
5.2  Bergerak perlahan memberikan tekanan yang lebih sedikit pada jantung dan paru-paru anda.
5.3  Tidur dengan kepala anda tersangga juga memberikan lebih sedikit tekanan pada paru-paru anda.
6        Varises (pembengkakan pembuluh darah)
Varises sangat umum terjadi selama kehamilan karena rahim yang berkembang bisa mengarah pada meningkatnya tekanan di bagian bawah vena cava pembuluh darah besar yang mengangkut darah tak beroksigen dari setengah bagian bawah tubuh ke jantung dan termasuk pada pembuluh darah di kaki. Ketika anda hamil, volume darah juga meningkat dan ini semakin membebani pembuluh darah anda. Kelebihan berat badan dan memiliki sejarah keluarga yang varises adalah penyebab lainnya.
Varises biasanya membaik setelah melahirkan, tapi sementara waktu, anda dapat menguranginya dengan:
6.1  Gerakkan kaki anda sesering mungkin untuk memperbaiki sirkulasi darah.
6.2  Cobalah untuk mempertahankan berat badan ideal yang sesuai pada tingkat kehamilan anda.
6.3  Angkat/ naikkan kaki kapanpun anda sempat.
6.4  Tidak duduk dengan kaki menyilang.
6.5  Berbaring di sisi kiri dengan kaki anda tersangga. Ini akan mengurangi berat dari kandungan pada vena cava bagian bawah yang ada di sisi kanan anda.
6.6  Gunakan kaos kaki tambahan khusus yang dapat dibeli di apotek-apotek besar. Ini dapat menenangkan aliran darah kembali ke jantung dan meminimalisir baik varises maupun bengkak kaki.
7        Bengkak di Kaki
Karena tubuh anda sekarang memikul lebih banyak air dari biasanya, anda mungkin akan mengalami bengkak di kaki anda, pergelangan kaki, kaki dan tangan. Berdiri atau duduk untuk waktu yang lama juga bisa menyebabkan bengkak. Ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan selama tekanan darah anda normal, tapi periksakan ke dokter segera jika anda mengalami bengkak yang tiba-tiba dan sangat sakit, sakit kepala yang berlebihan, penglihatan buram dan rasa sakit yang hebat di perut anda, kemungkinan ini gejala-gejala pre-eclampsi kondisi medis di mana tekanan darah tinggi meningkat saat kehamilan.
Anda bisa mengurangi bengkak di kaki dengan:
7.1  Naikkan kaki kapanpun anda duduk untuk menyembuhkan tekanan di bagian bawah tubuh Anda.
7.2  Tetap sangga kaki anda ketika tidur.
7.3  Tidak berdiri atau duduk untuk waktu yang lama.
7.4  Usahakan tetap sejuk/ dingin. Merasa panas bisa membuat bengkak memburuk.
7.5  Lakukan jalan-jalan sebentar untuk meningkatkan sirkulasi darah.
8        Kram Perut
Ada beberapa alasan kram perut terjadi selama kehamilan. Masa awal kehamilan dimana embrio yang menempel di dinding rahim bisa menyebabkan rasa sakit yang mirip dengan kram menstruasi. Di tiga bulan kedua, peregangan otot-otot dan ikatan sendi tulang yang mendukung rahim juga bisa mengakibatkan sedikit rasa sakit. Mendekati tiga bulan ketiga, anda kemungkinan merasakan sensasi mengetat atau menarik yang terasa seperti kontraksi. Ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi Braxton-Hicks adalah kontraksi yang sesaat-sesaat dari rahim yang sebetulnya di mulai paling cepat enam minggu dalam kehamilan anda (meksipun anda mungkin tidak merasakannya hingga satu waktu). Tidak seperti melahirkan alami, kontraksi Braxton-Hicks tidak teratur dan rasa sakit jauh lebih sedikit. Anda kemungkinan juga merasa sakit karena kembung atau sembelit. Sering kram yang muncul di sekitar minggu ke 37 hingga 38, termasuk pendarahan vagina dan terjadi pada jarak waktu yang teratur sekitar 5-10 menit bisa berarti anda akan melahirkan.
Anda dapat mengamankan kram perut dengan:
8.1  Santai cobalah duduk atau berbaring, lapisi punggung anda dengan bantal dan menyangga kaki anda ke atas.
8.2  Regangkan ke arah yang sakit untuk mengurangi rasa sakitnya.
8.3  Hindari perubahan posisi secara tiba-tiba, seperti halnya memutar tajam pinggang anda. Lakukan jalan santai atau pekerjaan rumah tangga kecil untuk rasa sakit yang disebabkan kembung atau rasa panas dalam perut.
8.4  Jika anda berpikir bahwa anda akan melahirkan atau merasakan bahwa ada sesuatu yang salah, segeralah ke rumah sakit secepatnya.
9        Pusing
Merasa seperti mau pingsan atau benar-benar pingsan selama kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan hormon di tubuh anda. anda mungkin akan merasa pusing saat bangun tiba-tiba dari duduk atau posisi berbaring. Anda juga mungkin merasa pusing jika berdiri terlalu lama, seperti saat anda mandi atau menunggu kendaraan. Pening/ pusing bisa juga berbahaya ketika anda jauh dari rumah, menyetir atau sendirian di rumah, jadi penting untuk mengambil tindakan pencegahan atau berhati-hati.
Ketika anda merasa pusing, anda bisa mencegah kecelakaan dengan:
9.1  Berbaring miring pada satu sisi di lantai dengan lengan anda dibawah kepala dan lutut anda menekuk.
9.2           Duduk dengan kepala anda menekuk untuk mengembalikan sirkulasi darah ke otak.
Sejumlah perempuan merasa bahwa makan yang manis-manis bisa membantu menghilangkan rasa pusing. Jika anda pingsan, kemungkinan anda cepat sembuh dan tidak membahayakan bayi anda. Bagaimanapun, hindari situasi sendirian jika anda sering merasa pusing dan konsultasikan pada dokter jika rasa pening itu membuat anda khawatir.
10  Kelelahan
Tubuh anda memproduksi progesteron, yang bisa membuat anda merasa lemas dan volume darah anda meningkat, memberikan beban tambahan pada jantung anda. Kemungkinan juga anda mengalami stres secara mental atau emosional seolah tanggung jawab masa depan mulai tenggelam. Ini merupakan masalah lain tambahan diluar yang disebutkan di atas, bisa juga kemungkinan kurang tidur. Tapi meskipun itu normal, kelelahan tidak seharusnya dianggap remeh. Mungkin masih ada yang lain, penyebab-penyebab yang kurang tampak jelas seperti anemia, jadi bicarakan dengan dokter jika anda selalu merasa lelah berlebihan.
Anda dapat menghindari merasa letih dengan:
10.1    Sering istirahat dan tidur siang.
10.2    Pertahankan pola tidur lebih cepat dan teratur.
10.3    Latihan sedikitnya 30 menit sehari untuk meningkatkan level energi anda.
10.4    Banyak minum cairan untuk mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh.
10.5    Makan diet seimbang dengan banyak buah dan sayur.
10.6    Hindari minuman mengandung kafein seperti kopi dan teh.
10.7    Konsumsi suplemen zat besi atau makan makanan yang kaya zat besi seperti makanan laut, unggas dan sereal yang mengandung zat besi. Kekurangan zat besi bisa mengakibatkan anemia.
10.8    Bernafas dalam-dalam, dengarkan musik yang menenangkan dan hindari situasi-situasi yang memicu stres.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1        Hb Sahli
1.1  Pengertian
Hb Sahli atau Haemoglobinometer merupakan satu cara penetapan kadar hemoglobin secara visual berdasarkan satuan warna (colormetric). Metode yang digunakan adalah membandingkan warna sampel darah dengan warna merah standar. Warna sampel darah didapatkan pada pemisahan globin dari hemoglobin dengan penambahan HCL (asam klorida).
1.2  Prinsip :
Hb → asam hematin (oleh HCl) → warna as hematin dibandingkan dengan standart.
Normal 12-16 gram / dl
1.3  Tujuan : menetapkan kadar Hb dlm darah
1.4  Pentingnya Pemeriksaan Hb Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Hb dan gula darah akan diulang di trimester II. “Hal ini dilakukan sebagai penapisan/deteksi awal penyakit diabetes dalam kehamilan. Jika positif diabetes, maka ibu harus melakukan diet.” Diabetes sering tidak terdeteksi pada kehamilan trimester I. “Baru pada trimester II atau III akan kelihatan, sejalan dengan peningkatan berat badan ibu. Kecuali kalau memang sejak sebelum hamil ibu sudah menderita diabetes.” Karena itu, saat kehamilan mencapai usia 28 minggu biasanya diperlukan pemeriksaan laboratorium kembali untuk mengetes gula darahnya.
1.5  Derajad Anemia Pada Ibu Hamil
Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil, didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal (≥11 g/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi 14.00 mg/dl.
Klasifikasi anemia yang lain adalah :
a.Hb 11 gr% : Tidak anemia
b.Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
c.Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
d.Hb    < 7 gr% : Anemia berat.
1.6 Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.
Anemia juga bisa dicegah dengan mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar jarak antar kehamilan tidak terlalu pendek, minimal lebih dari 2 tahun.
Suparyanto.2010.
1)      Siapkan alat dan bahan yang akan diperlukan untuk pemeriksaan Hb pada ibu hamil
Peralatan :
(1)   Pipet sahli dan selang karet         1buah
(2)   Tabung pengencer haemometer   1 buah
(3)   Standart Sahli Hemometer          1 buah
(4)   Bengkok                                      1 buah
(5)   Kapas                                           5 buah
(6)   Handscoon                                  2 pasang
(7)   Batang penganduk                      1 buah
(8)   Blood lancet                                1 buah
Bahan :
(1)   Darah                                           3 cc
(2)   HCL 1% (asam klorida)
(3)   Akuadest                                     5 cc
Cara Kerja       :
(1)      Suruh ibu duduk di kursi yang telah di siapkan.
(2)      Ajak ibu bercakap-cakap mengenai apa yang di lakukan
(3)      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan pasang handscoon
(4)      Isilah tabung dengan HCL 0,1% sampai angka 2
(5)      Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan desinfektan (alcohol 70%), kemudian tusuk ujung jari dengan blood lancet, bersihkan darah yang pertama keluar dengan kapas kering, tekan jari supaya darah lebih banyak keluar.
(6)      Gunakan pipet hemoglobin untuk menghisap darah sampai garis biru pada tabung (tube) atau 20mm.
(7)      Masukkan pipet yang berisi darah ke dalam tabung hemoglobin, sampai ujung pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tiup pelan-pelan sampai semua darah keluar dari pipet, usahakan agar tidak timbul gelembung udara.
(8)      Aduk HCL dengan darah sampai benar-benar tercampur dan diamkan selama kurang lebih 3-5 menit.
(9)      Masukkan ke dalam alat pembanding, encerkan dengan aquadest tetes demi tetes ke dalam tabung sahli, diaduk kembali setelah di tetesi sampai warnanya sama dengan warna standart
(10)  Lihat ujung paling atas dan baca angka di ujung tersebut itulah kadar homoglobin
(11)  Bereskan alat, bahan dan pasien
(12)  Mencuci tangan dengan air yang bersih dan sabun pada air mengalir

2        Urin Reduksi
2.1  Menurut Christmas Ibrahim (2005 : 87), prinsip reduksi adalah :
Dalam suasana alkali glukoma dapat mereduksi kupa menjadi kupro yang selanjutnya menjadi cuzo yang mengendap dan berwarna merah, intensitas warna merah ini secara kasar menunjukkan kadar glukosa.
2.2  Prinsip : glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis → terjadi perubahan warna dari hijau → merah
2.3  Tujuan : menentukan adanya glukose dalam urin
2.4  Cara Pemeriksaan :
1)      Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan untuk pemeriksaan urin reduksi pada ibu hamil
Peralatan :
(1)   Tabung reaksi dan rak       3 buah
(2)   Pipet                                  1 buah
(3)   Lampu spiritus                  1 buah
(4)   Penjepit tabung                 1 buah
(5)   Beaker glass
Bahan :
(1)   Urin segar
Reagen:
(2)   Fehling A = 34,7 gr CuSO4.5H2O +1lt aquadest
(3)   Fehling B = 173gr KnaTartrat + 50 gr NaOH + 1lt aquadest
Cara Kerja :
(1)   Tabung reaksi 1 : isi 2 ml Fehling A
(2)   Tabung reaksi 2 : isi 2 ml Fehling B, panaskan kedua tabung sambil di campur
(3)   Tambahkan 1 ml urin segar pada masing-masing tabung. Tabung 3 sebagai pembanding
(4)   Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih
(5)   Angkat tabung dan baca hasilnya
Hasil :
(1)   Tetap biru jernih = negatif (-)
(2)   Hijau tanpa endapan = positif 0,5 (+ 0,5)
(3)   Hijau dengan endapan kuning/hijau lebih banyak/hijau kuning keruh = positif 1 (+1)
(4)   Kuning keruh/kuning kehijauan/kuning lebih banyak = positif 2 (+2)
(5)   Jingga atau warna lumpur = positif 3 (+3)
(6)   Merah bata = positif 4 (+4) 
3        Protein Urin
3.1  Pengertian :Adanya zat protein didalam urine
Orang sehat : ekskresi urine < 30 mg/24 jam
Proteinuria : ekskresi ³ 300 mg/24 jam
3.2  Prinsip : terjadi endapan urin jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat
3.3  Tujuan : menentukan adanya protein dalam urin
3.4  Cara pemeriksaan :
1)      Siapkan alat dan bahan yang di perlukan untuk pemeriksaan protein urin
Peralatan :
(1)   Handscoon                                                2 pasang
(2)   Tabung reaksi                                2 buah
(3)   Pipet tetes                                     1 buah
(4)   Spuit                                              1 buah
(5)   Tempat untuk menampung           1 buah
(6)   Rak tabung                                    1 buah
(7)   Lampu spiritus                              1 buah
(8)   Penjepit tabung                             1 buah
(9)   Handuk kecil                                 1 buah
Bahan :
(1)   urine segar +/- 10 cc
(2)   Asam asetat 5%  (Benedict)
(3)   Larutan chorine 0.5 pada tempatnya
Cara Kerja :
(1)   Pastikan alat-alat siap pakai
(2)   Dekatkan alat-alat ke tempat terjangkau
(3)   Beritahukan ibu tentang tujuan dan manfaat pemeriksaan serta cara menampung urin yang benar
(4)   Persilakan ibu untuk buang air kecil dan menampung urine (midurin) ditempat yang disediakan
(5)   Mencuci tangan dan menggunakan handscoon
(6)   Masukkan urine kedalam 2 buah tabung reaksi dengan spuit masing-masing sebanyak 5 cc
(7)   Pisahkan urine kontrol dan urine untuk pemeriksaan
(8)   Nyalakan lampu spiritus dan jepit tabung reaksi yang berisi urine untuk pemeriksaan dengan penjepit
(9)   Panaskan tabung reaksi yang berisi urine untuk pemeriksaan diatas api sampai mendidih dengan posisi miring selama 30 detik
(10)  Bandingkan dengan urine kontrol adakah kekeruhan, bila tidak ada berarti negatif, bila ada kekeruhan mungkin disebabkan oleh protein ikuti langkah berikutnya
(11)  Tambahkan 3-5 tetes asam asetat 6 %, lihat hasilnya. Bila tidak ada kekeruhan berarti negatif, bila ada kekeruhan maka tes protein positif ikuti langkah berikutnya
(12)  Panaskan kembali urine sampai mendidih, lalu tentukan hasilnya dan bandingkan dengan urin pembanding
(13)  Baca hasil pemeriksaan : 
                        Negatif : (-) urine tidak keruh
Positif 1 : (+) ada kekeruhan tanpa butir-butir
Positif 2 : (++) urin keruh mudah dilihat dan ada endapan halus
Positif 3 : (+++) urin lebih keruh ada endapan yang lebih jelas dilihat
Positif 4 : (++++) urin sangat keruh dan di sertai endapan yang menggumpal
(14)  Bereskan alat dan bahan bekas pakai
(15)  Cuci tangan dengan benar
(16)  Catat hasil pemeriksaan dan beritahukan hasil pemeriksaan pada klien

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc, 2004

Suparyanto.2010.Laboratorium Klinik Pemeriksaan Darah.http://dr-suparyanto.blogspot.com. 13 Februari 2012
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sponsors : Hangup Circle | Customize Blogger Template | Best Blogger Themes
Copyright © 2013. Slamet Affandi - All Rights Reserved
Template Design by Razor Madush | Published by New Blog Themes
Powered by Blogger
New Blogger Themes New Blogger Themes